Band Era-90an yang Menginspirasi Saya Melalui Musik dan Liriknya
Musik
merupakan suatu bentuk penyaluran dari sebuah rasa yang melekat dari
setiap jiwa manusia, entah itu rasa sedih, kecewa, bahagia dan lain
sebagainya. Musik dapat diibaratkan sebagai penyampaian dari kata-kata
yang tidak secara langsung diungkapkan, syair dan irama yang diciptakan
oleh sang musisi, seakan-akan menjadikan sebuah pesan bagi yang
mendengarkannya. Dapat dirasakan juga tanpa adanya musik, hari-hari
terasa kian sepi bagai malam tak berbintang gelap dunia (sepenggal syair
dari band power metal).
Saya sendiri
pun menyukai semua jenis genre musik, akan tetapi saya lebih menyukai
jenis musik dengan aliran yang keras yang mana penyanyinya mengeluarkan
suara teriakan yang melengking dan musiknya sendiri berirama dengan
cepat (speed) karena dapat membangkitkan semangat dalam diri.
Banyak
band-band yang menciptakan sebuah instrument musik dan lirik dari syair
lagu yang dirangkai dengan begitu indah, seperti menggambarkan tentang
kehidupan, peperangan, bencana, kekuasaan maupun percintaan. seolah-olah
musik dan lagu tersebut dapat membangkitkan rasa semangat yang ada
didalam diri seseorang atau pendengarnya. Seperti band-band cadas (zaman
dulu) yang dapat memberikan sebuah motivasi dari musik ataupun dari
lirik lagunya.
Menurut saya band-band
zaman dulu itu memiliki daya tarik yang luar biasa, meskipun pada era
sekarang ini band-band cadas tersebut sudah jarang terlihat atau tampil
dimedia-media masa. Namun nama band dan musik serta lagu mereka tetap
diingat sampai saat ini, bahkan tak jarang lagu-lagu mereka masih suka
dibawakan atau dinyanyikan didalam sebuah acara pagelaran musik.
Pada
tulisan saya kali ini, saya akan memasukan beberapa judul lagu beserta
liriknya dari salah satu band heavy metal zaman dulu (1987/1990) dari
indonesia yang sangat saya favoritkan, yang bernama “POWER METAL”. Saya
juga menyukai musik rock, dan heavy metal dari band-band jadul lainnya
yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Adapun
beberapa judul lagu power metal yang sering kali saya putar dan saya
dengarkan serta saya nyanyikan diantaranya sebagai berikut:
1.Kisah
Biru
Sendiriku di sini merenung nasib hidupku.
Kala cinta t'lah pergi tiada teman di sisiku. Bagai malam tak berbitang gelap
dunia....
Apakah semua ini pertanda akhir cintaku ? Membawa luka hati menorehkan kisah biru. Kau beri sejuta asa namun t'lah sirna.......
Kau beri harapan indah tapi akhirnya mendusta. Kau taburkan benih cinta, lalu tinggalkan sisa luka....
Apakah semua ini pertanda akhir cintaku ? Membawa luka hati menorehkan kisah biru. Kau beri sejuta asa namun t'lah sirna.......
Kau beri harapan indah tapi akhirnya mendusta. Kau taburkan benih cinta, lalu tinggalkan sisa luka....
2.Cita Yang Tersita
Anganku
melayang jauh menembus awan sebebas merpati terbang tinggi..
Keindahan semu hangatnya kugenggam, lupakan sgalanya tak perduli.
Dalam kenikmatan kuterbang melayang, lupa hari esok tentang masa depan.
Tak kusadari semuanya membelenggu cita cita yang tertahan dalam jiwa.
Mendungpun datang awan gelap mengikat erat hasrat jiwa yang penat dan serat.
Hari demi hari semakin ku mengerti, kenyataan ini tak akan pernah terulang lagi
Keindahan semu hangatnya kugenggam, lupakan sgalanya tak perduli.
Dalam kenikmatan kuterbang melayang, lupa hari esok tentang masa depan.
Tak kusadari semuanya membelenggu cita cita yang tertahan dalam jiwa.
Mendungpun datang awan gelap mengikat erat hasrat jiwa yang penat dan serat.
Hari demi hari semakin ku mengerti, kenyataan ini tak akan pernah terulang lagi
Kuyakin dan
pasti esok kan menjelang demi masa depan hidup perjuangan.
Kan kutinggalkan semua ini menuju cita pasti kan menerpa hati nan suci.
Tak kusadari semuanya ketegaran jiwa berpadu bara cita selamanya, selamanya.. selamanya..
Kan kutinggalkan semua ini menuju cita pasti kan menerpa hati nan suci.
Tak kusadari semuanya ketegaran jiwa berpadu bara cita selamanya, selamanya.. selamanya..
3.Duniaku
T'lah
berubah semua kehampaan dari yang pernah ku lakukan.
Bayangan hanya suatu misteri khayal tak pernah terjadi.
Ingin kuraih lagi harapan ku. Jangan kau terlena ke dalam mimpi. Melayang dan segalanya ...oh.
Duniaku masih membentang luas bagai lautan tiada bertepi.
Api jiwa masih tetap menyala membakar semangat hidup ini.
Ingin kuraih lagi harapan ku. Jangan kau terlena ke dalam mimpi ...oooh.
Duniaku kini telah berubah tinggalkan masa-masa yang lalu. Takkan kubiarkan terbiaskan waktu.
Beri aku sedikit kesempatan mencari lagi jati diriku. Melangkah pasti demi masa depan..
Bayangan hanya suatu misteri khayal tak pernah terjadi.
Ingin kuraih lagi harapan ku. Jangan kau terlena ke dalam mimpi. Melayang dan segalanya ...oh.
Duniaku masih membentang luas bagai lautan tiada bertepi.
Api jiwa masih tetap menyala membakar semangat hidup ini.
Ingin kuraih lagi harapan ku. Jangan kau terlena ke dalam mimpi ...oooh.
Duniaku kini telah berubah tinggalkan masa-masa yang lalu. Takkan kubiarkan terbiaskan waktu.
Beri aku sedikit kesempatan mencari lagi jati diriku. Melangkah pasti demi masa depan..
4.Sirna
Dentang
lonceng di malam hari membawa hanyut luka di dada di atas langit jiwa ini.
Disaat surya mulai pulang burung malam pun terbang telanjang hanyutkan segala ilusi.
Kalau derita memelukku, kala hidup tiada berarti, sirna semua anganku.
Lelah diri ini, lelah diriku mencari, bayangan tak pasti.
Aku berjalan di antara puing-puing di gelapnya malam yang penuh dengan misteri.
Semua yang kudapati sirna meninggalkan arti rasa derita aku tak dapat berlari.
Kemana kucari citaku ? dimana kutempuh jalan ini ? dalam keraguan hati.
Gelap duniaku, tanpa sinar menerangi, tiada arti lagi.
Sirna semua ini, sirna semuanya, gelap dunia ini, gelap semuanya, lelah jiwa mencari, lelah semuanya.
Disaat surya mulai pulang burung malam pun terbang telanjang hanyutkan segala ilusi.
Kalau derita memelukku, kala hidup tiada berarti, sirna semua anganku.
Lelah diri ini, lelah diriku mencari, bayangan tak pasti.
Aku berjalan di antara puing-puing di gelapnya malam yang penuh dengan misteri.
Semua yang kudapati sirna meninggalkan arti rasa derita aku tak dapat berlari.
Kemana kucari citaku ? dimana kutempuh jalan ini ? dalam keraguan hati.
Gelap duniaku, tanpa sinar menerangi, tiada arti lagi.
Sirna semua ini, sirna semuanya, gelap dunia ini, gelap semuanya, lelah jiwa mencari, lelah semuanya.
5.Sadarku
Hari-hari
gelap pernah ku lalui tertutup mata dan batin ku.
Hingga ku terjatuh dalam kehancuran menoreh hitam di jiwa ku.
Kini aku tak mau menyentuh lagi kenikmatan hanya sesaat.
Menyesatkan dalam kehidupan terlempar diri tak berguna.
Aku lepaskan semua kenistaan hidup ku bagaikan dalam penjara.
Terasa hampa diri tak berdaya menyendiri nikmati kegelapan.
Aku sadari tiada artinya daripada bisa jadi sengsara.
Hingga ku terjatuh dalam kehancuran menoreh hitam di jiwa ku.
Kini aku tak mau menyentuh lagi kenikmatan hanya sesaat.
Menyesatkan dalam kehidupan terlempar diri tak berguna.
Aku lepaskan semua kenistaan hidup ku bagaikan dalam penjara.
Terasa hampa diri tak berdaya menyendiri nikmati kegelapan.
Aku sadari tiada artinya daripada bisa jadi sengsara.
Lebih
baik ku jalani hidupku dengan kesadaran yang mulai ada.
6.Bunga
Sesat
Sepi kelam
menyesakkan dada ingin kuterbang menjulang diantara angan-anganku
yang menyesatkan.
Khayal merasuk dalam jiwaku yang tak mampu kuhindari hingga diri ini terlena
dalam lamunan.
Kini tlah kusadari bunga setan menyesatkan.
Terlena dalam mimpi masa depan berantakan.
yang menyesatkan.
Khayal merasuk dalam jiwaku yang tak mampu kuhindari hingga diri ini terlena
dalam lamunan.
Kini tlah kusadari bunga setan menyesatkan.
Terlena dalam mimpi masa depan berantakan.
Aku
akan tinggalkan semua demi tuk masa depanku.
Akan aku sambut kembali sinar mentari.
Akan aku sambut kembali sinar mentari.
Kini
tlah kusadari bunga setan menyesatkan.
Semua hanya ilusi jiwaku melayang-layang.
Semua hanya ilusi jiwaku melayang-layang.
7.Pengakuan
Rintik
hujan menetes ke bumi membasahi senja hari.
Dalam remang cahaya mentari ku memandang resahnya insani.
Kelu kutermenung sesak di kalbu sejenak ku tertegun kusebut namaMu yang sering terlupa
TUHAN yang terlupa.
Dalam remang cahaya mentari ku memandang resahnya insani.
Kelu kutermenung sesak di kalbu sejenak ku tertegun kusebut namaMu yang sering terlupa
TUHAN yang terlupa.
Dalam
kelam ku gapai cahyaMu menyinari sanubari.
Nur Illahi sandarkan sombongku yang tlah lama lekat di jiwaku.
Nur Illahi sandarkan sombongku yang tlah lama lekat di jiwaku.
Lemah
kuberdiri ku gapai imanku, serentak ku bersujud ku sebut namaMu Oooo yang
terlupa. Tuhan yang terlupa.
Kaulah
penguasa alam, langit dan bumi sujud padamu.
Kau yang maha pemberi segala nikmat kepada kami.
Kau yang maha melihat akan semua perbuatan kami.
Kau yang maha mendengar do'a dan keluh kesah kami.
Kaulah yang maha suci, ampunkan sombong dan khilaf kami.
Kau yang maha pemberi segala nikmat kepada kami.
Kau yang maha melihat akan semua perbuatan kami.
Kau yang maha mendengar do'a dan keluh kesah kami.
Kaulah yang maha suci, ampunkan sombong dan khilaf kami.
8.Anugerahmu
Gemecik
turun air hujan membasahi s'luruh di jagad ini.
Didalam
keheningan malam terlelap dari tidur semua insani.
Cahayamu
datang memberkahi bagi seisi bumi,Tuhan.
Terjaga
ku dari mimpiku, ku sucikan jiwaku tuk menghadapmu.
Bersihkan
dari dosa-dosa yang selama ini menghantui diri.
Apunkan
semua kesalahan, jauhkan keangkuhan, ku mohon anugerahmu.
Oh
tuhan sujudku padamu terangi jiwa kami.
Oh
tuhan kuberserah diri kuatkan iman kami.
9.Angkara
Kadang
manusia saling berlomba tiada berhenti mereka mencari.
Tak perduli bumi meratap pedih tunjukan keangkuhan dan kuasa.
Ada kesombonganmu, ada kepalsuanmu, karena dunia ajang keangkuhan.
Itu ulahmu karena kau perkasa, gejolak jiwamu itu ambisi.
Tak perdulimu adalah derita, kau tebarkan benih kehancuran.
Ada tangis mereka, ada bangkai mereka, ada arena ajang keangkuhan.
(Ambisimu yang kau cari, takkan berhenti sampai mati, ambisimu tak peduli, kau pun lupa pada diri).
Tak perduli bumi meratap pedih tunjukan keangkuhan dan kuasa.
Ada kesombonganmu, ada kepalsuanmu, karena dunia ajang keangkuhan.
Itu ulahmu karena kau perkasa, gejolak jiwamu itu ambisi.
Tak perdulimu adalah derita, kau tebarkan benih kehancuran.
Ada tangis mereka, ada bangkai mereka, ada arena ajang keangkuhan.
(Ambisimu yang kau cari, takkan berhenti sampai mati, ambisimu tak peduli, kau pun lupa pada diri).
10.Timur
Tragedi
Bila
laut pasang tak terkendali ,tsunami datang menyapu bersih.
Bila
tanah mulai memecah belah, hempaskan lilin seluruh kota.
Seisi negri jadilah hamparan, tersisa hanya puing kehancuran, banyak jiwa tertimbun mati.
Sanak saudara hilang entah kemana, tanah menjadi lautan darah, yang terdengar jerit merintih.
Lihat mereka-mereka berkata korban dari mengganasnya alam.
Seisi negri jadilah hamparan, tersisa hanya puing kehancuran, banyak jiwa tertimbun mati.
Sanak saudara hilang entah kemana, tanah menjadi lautan darah, yang terdengar jerit merintih.
Lihat mereka-mereka berkata korban dari mengganasnya alam.
Gedung-gedung
jadi urugan tanah, sawah ladang rusak berantakan.
Timur tragedi, engkau membabi buta binasakan harta dan benda.
Timur tragedi, kapan engkau pertanda terkadang alam berani murka.
Timur tragedi, engkau membabi buta binasakan harta dan benda.
Timur tragedi, kapan engkau pertanda terkadang alam berani murka.
11.Bidadari
Langit
cerah membias cahaya diatas debur ombak menari.
Kibasan
rambutmu terurai kala kutatap indah matamu.
Walau hadirku untuk sejenak, kau berikan tembang-tembang lagu cinta.
Meninggalkan satu kenangan terukir dalam dinding hatiku.
Walau hadirku untuk sejenak, kau berikan tembang-tembang lagu cinta.
Meninggalkan satu kenangan terukir dalam dinding hatiku.
Taburkan
luka lama ini dengar sinar emas sang pelangi.
Ijinkanlah
diri bila mengagumi, kan kunikmati damai alam surgawi.
Bidadari kau datang mempesona, bidadari berikan mawar cinta.
Bila hadirmu kembali nyalakan lilin dijiwaku. Ingin ku raih dirimu, kubawa pergi keduniaku.
Bidadari kau datang mempesona, bidadari berikan mawar cinta.
Bila hadirmu kembali nyalakan lilin dijiwaku. Ingin ku raih dirimu, kubawa pergi keduniaku.
12.Sang
Pendusta
Sang durjana
berpesta pora melampiaskan kemenanganmu.
Menjanjikan
sejuta nikmat andai dirimu singgah di tahta.
Kau berikan
seribu harapan jika saja kau yang menjadi raja.
Satukan
semua kekuatan bertarung dengan lawanmu.
Hantam sana
dan hantam sini tak peduli lawan harus mati.
Sikat sana
dan sikut sini asal menang yang harus di cari.
Berikan
harta dan obral janji kau laksana dan dewa penolong kami.
Namun bila
dirimu berkuasa lihatlah apa jadinya.
Hai sang durjana
ternyata kau memang pendusta. Hai sang durjana dirimu jadi penguasa.
Hai sang durjana
kini tambah sengsara. Hai sang durjana janjimu omong belaka.
13.Raja
Dusta
Seribu
macam alasan kau lontarkan, sejuta tipu manis bibirmu.
Tanpa rasa ragu mulut berkata akan kau raih semua dunia.
Gelegar bagai gemuruh katamu penuh bermakna.
Menyengat bagai sang lebah berkeliaran leluasa.
Raungan mulut segana serigala mencari mangsa mereka yang lemah.
Tawarkan semua jenis kenikmatan merajalela dalam istana.
Tingkahmu sibuk selalu memburu hari dan waktu.
Berikan semua janji tapi tak pernah terbukti.
Bagaikan tingkah si raja dusta, omongkan semua isi dunia.
Tinggalkan janji yang tak terbukti mencari untung diri sendiri.
Tanpa rasa ragu mulut berkata akan kau raih semua dunia.
Gelegar bagai gemuruh katamu penuh bermakna.
Menyengat bagai sang lebah berkeliaran leluasa.
Raungan mulut segana serigala mencari mangsa mereka yang lemah.
Tawarkan semua jenis kenikmatan merajalela dalam istana.
Tingkahmu sibuk selalu memburu hari dan waktu.
Berikan semua janji tapi tak pernah terbukti.
Bagaikan tingkah si raja dusta, omongkan semua isi dunia.
Tinggalkan janji yang tak terbukti mencari untung diri sendiri.
14.
Kuingin Bersamamu
Senja tiba
di pantai utara disana ku hadir dihatimu kasih
Ombak kecil
berlari dan berkejaraan merapat ketepian mataharipun tenggelam
Kau hadir
dan menyapaa malam, telintas senyum dibibirmu memerah
Terdampar
dilautan hatimu semakin lama terlena dalam impian
Bayanganmu
tak mungkin terlupakan, ku inginkan semua ini pasti kan terjadi
Mungkinkah
kujatuh cinta ? Tak mudah aku lupakan dirimu
Biarlah kita
berdua begini adanya, tak kuasa ku menghindari dari dirimu
Sambutlaah
diriku kasih ku ingin bersamamu...
15.Negeri
Api
Gelegar
bencana menghantam tak hentinya menyeruak panas membakar negeri ini
Derai air mata luka darah memerah menorehkan duka sisakan kehancuran
Ladangnya berantakan, hartanya berserakan, nyawa-nyawa melayang diterjang murka sang alam
Krisis ekonomi hingga seluruh negeri ,pertiwi membara karena perang saudara
Provokasi jadi senjata penguasa, adu domba-domba dan tak tau apa-apa
Timbulkan kerusuhan,Marakkan kekacauan, rakyat menjadi korban demi nafsu kemenangan
Negeri api, sisa penguasa kami
Negeri api, sia sia yang mati
Negeri api, negeri para sang peri
Negeri api, tolonglah jiwa kami
Derai air mata luka darah memerah menorehkan duka sisakan kehancuran
Ladangnya berantakan, hartanya berserakan, nyawa-nyawa melayang diterjang murka sang alam
Krisis ekonomi hingga seluruh negeri ,pertiwi membara karena perang saudara
Provokasi jadi senjata penguasa, adu domba-domba dan tak tau apa-apa
Timbulkan kerusuhan,Marakkan kekacauan, rakyat menjadi korban demi nafsu kemenangan
Negeri api, sisa penguasa kami
Negeri api, sia sia yang mati
Negeri api, negeri para sang peri
Negeri api, tolonglah jiwa kami
Sebenarnya
masih banyak lagi lirik-lirik dan lagu-lagu yang enak didengar lalu
dinyanyikan dari band power metal ini, baik lagu yang bertema
percintaan, kehidupan, persahabatan dan tentang rohani.
Comments
Post a Comment